Kebudayaan Bangsa Timur dan perbedaannya dengan Bangsa Barat

Pendahuluan
Apabila kita bicara tentang manusia pasti tidak lepas dari cara hidup dan tata cara sosialisasinya. Kebudayaan pun turut memengaruhi kehidupan manusia. Kebudayaan merupakan filosofi, cara hidup dan cara pandang yang terbentuk darisekelompok manusia dan mencerminkan kepribadian kelompok tersebut. Kebudayaan adalah kesenian, kepribadian, cara hidup, kepercayaan, dan adat istiadatnya yang secara global mencerminkan jiwa suatu kelompok masyarakat. Secara global, kebudayaan dibagi menjadi 2, yaitu: Kebudayaan Barat dan Kebudayaan Timur.

Teori

Menurut Koentjaraningrat,
Budaya merupakan sebuah sistem gagasan & rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia didalam kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar.



Menurut KBBI,
Budaya berarti sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia.


Menurut Kluckhohn dan Kelly,
Budaya merupakan segala konsep hidup yang tercipta secara historis, baik yang implisit maupun yang eksplisit, irasional, rasional, yang ada di suatu waktu, sebagai acuan yang potensial untuk tingkah laku manusia.


Menurut E.B. Taylor,
Budaya ialah suatu keseluruhan yang kompleks meliputi kepercayaan, kesusilaan, seni, adat istiadat, hukum, kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang sering dipelajari oleh manusia sebagai bagian dari masyarakat.


Menurut Linton,
Budaya merupakan keseluruhan dari sikap & pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan & dimilik oleh suatu anggota masyarakat tertentu.


Analisis


Unsur-unsur kebudayaan

Unsur-unsur kebudayaan digolongkan kepada unsur besar dan unsur kecil yang lazimnya disebut dengan istilah culture universal. Beberapa dari orang yang sarjana telah merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan :

a. Bronislaw Malinowski

Bronislaw Malinowski menyatakan bahwa ada empat unsur pokok kebudayaan :

- Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antar anggota masyarakat agar menyesuaikan dengan alam sekelilingnya.

- Organisasi ekonomi

- Alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).

- Organisasi kekuatan (politik)


b. C. Kliucckhohn
Kliucckhohn menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu sistem mata pencaharian hidup; sistem peralatan dan teknologi; sistem organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem religi dan upacara keagamaan.


c. Herskovits
Herskovits memandang bahwa kebudayaan merupakan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain yang kemudian disebut sebagai superorganik.


d. Andreas Eppink
Kebudayaan mengandung bentuk dari keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.


e. Edward Burnett Tylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan dari yang kompleks yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.




Ciri-ciri kebudayaan

Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri-ciri khusus dari masing-masing kebudayaan masyarakat yang berbeda. Pada masyarakat Barat makan sambil berjalan, bahkan setengah berlari adalah hal yang biasa karena bagi mereka the time is money. Hal ini jelas berbeda dengan masyarakat timur. Jangankan makan sambil berjalan, bahkan makan berdiri saja sudah melanggar etika. Walaupun demikian, secara garis besar, seluruh kebudayaan yang ada di dunia ini memiliki sifat-sifat hakikat yang sama. Sifat-sifat hakikat kebudayaan sebagai berikut...

- Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.

- Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.

- Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya.

- Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.

Semua kebudayaan senantiasa bergerak karena ia dinamis karena sebenarnya gerak kebudayaan adalah gerak manusia itu sendiri. Gerak atau dinamika manusia sesama manusia, atau dari satu daerah kebudayaan daerah lain, baik disengaja maupun tidak disengaja, seperti migrasi atau pengungsian dengan sebab-sebab tertentu. Dinamika dalam membawa kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat lain yang menyebabkan terjadinya akulturasi.

Proses akulturasi kebudayaan dalam sejarah umat manusia telah terjadi pada umat atau bangsa-bangsa terdahulu. Dimana Adakalanya kebudayaan yang dibawa dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat setempat dan adakalanya ditolak, parahnya ada juga sekelompok individu yang tetap tidak menerima kebudayaan asing walaupun mayoritas kelompok individu di sekelilingnya sudah menjadikan kebudayaan tersebut bagian dari kebudayaannya.



Pada umumnya, unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah sebagai berikut..

- Unsur Kebudayaan kebendaan, seperti alat-peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya, contohnya adalah pada alat tulis menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan barat.

- Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar misalnya radio transistor yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat mass-media.

- Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut, seperti mesin penggiling padi dengan biaya murah serta pengetahuan teknis yang sederhana, dapat digunakan untuk melengkapi pabrik-pabrik penggilingan.

Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah sebagai berikut...

- Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan, seperti ideologi, falsafah hidup, dan lainnya

- Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang sangat mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat indonesia sukar sekali diubah dengan makanan pokok lainnya.



Perbedaan Bangsa Timur dengan Bangsa Barat


1.       Timur Penggila Hasil - Barat Pecinta Proses

Jangan heran kalau orang timur demen nyontek kreasi orang barat. Mereka melegalkan budaya itu dengan mengeluarkan teori ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Mereka tahu ada proses panjang dan melelahkan yang harus mereka tempuh untuk menciptakan sesuatu hal. Bagi mereka, segala sesuatu dinilai dari hasil akhir yang nantinya mereka peroleh. Sehingga tidak jarang muncul kekecewaan berakibat fatal, saat misi dan hasil yang mereka idamkan gagal diperoleh.

Beda halnya dengan orang barat. Mereka sangat mencintai dan menikmati proses. Waktu bukan menjadi masalah bagi mereka. Ada kesabaran yang selalu mereka tanam dalam proses pembelajaran. Hal itu pula yang membuat mereka adalah penghasil kesempurnaan disetiap karya.



2.       Demokrasi Barat versus Over Protected (Timur Parenting)

Orang timur terkenal dengan budaya penyayang dan penjaga anak yang tulen. Sejak kecil anak-anak timur dijaga dan dirawat dengan perhatian ekstra. Pergi sekolah diantar, pulang tidak boleh telat, pilih teman yang tepat, bekal dan air minum pastikan dibawa, harus cukup tidur siang, dan lain sebagainya.

Beda dengan orang-tua barat. Mereka terbiasa mendidik dengan cara yang lebih demokratif. Anak-anak dibiasakan untuk dapat melakukan apa saja yang ingin dia ketahui. Tidak jarang itu berpotensi memberikan celaka dan bahaya pada si anak. Namun orang tua yakin, selalu ada pelajaran berharga disetiap keputusan yang dipilih si anak. Jangan heran jika melihat anak bule belum setahun sudah bisa berjalan kencang. Tapim itu proses jatuh berulang-ulang dan sering menangis menahan sakit.



3.       Sopan Santun si Timur Melawan Keakraban si Barat

Kebebasan dalam berdemokrasi juga mempengaruhi cara berinteraksi anak dengan orang tua nya. Anak-anak barat bisa bebas mengkritik dan bahkan melawan pendapat orang tua. Beberapa bahkan dapat hanya memanggil nama pada ayah atau ibu mereka sebagai sapaan.

Hal ini tentu sangat aneh bagi orang timur yang begitu menjunjung tata krama pada orang yang lebih tua, apalagi orang tua. Tata cara berbicara, menatap mata, melintas saat berjalan, hingga mengajukan saran pada orang yang lebih tua sangat syarat dengan norma kesopanan.



4.       Banyak Bertanya adalah Pintar atau Bodoh?

Kebebasan yang dikonsumsi setiap orang dibarat membuat mereka kritis dan sangat menyukai diskusi dan perdebatan. Guru-guru disana banyak berpendapat jika seorang anak sangat suka bertanya, itu artinya mereka pintar. Atau paling tidak mereka menikmati materi dan paham atas bahan yang disampaikan.

Jangan heran jika setiap orang dapat dengan bebas menginterupsi perkataan siapa saja yang menurutnya tidak benar dan layak dikoreksi. Termasuk juga dosen dan guru!

Orang timur hidup dalam sebuah peradaban tata krama. Segala sesuatu kerap dipertimbangkan dulu sebab-akibatnya. Guru-guru juga tidak membiasakan siswa untuk aktif dalam setiap pelajaran. Alhasil, mereka tumbuh menjadi anak yang kalem dan jarang bertanya.



5.       Individualistis Versus Kekeluargaan

Tumbuh ditengah lingkungan bertata krama, saling menghormati dan menghargai, membuat orang timur mampu menjalin hubungan kekeluargaan dengan baik. Tingkat kepedulian pun juga tumbuh subur antara satu dengan yang lainnya.

Beda halnya dengan bangsa barat. Kemandirian yang sudah dipupuk sejak kecil membuat masing-masing sangat menikmati kesendirian. Sebagian diantaranya justru membentengi privasi dari akses orang lain. Hilirnya tentu sudah dapat ditebak, masing-masing individu sibuk atas kepentingan pribadi dan tidak acuh terhadap lingkungan sekitar.



6.       Pilih Memenangi Olimpiade atau Sains?

Meskipun juara-juara olimpiade sains banyak berasal dari timur, tapi tidak pada level Nobel. Pendidikan anak-anak timur sangat menitik-beratkan pada keberhasilan jangka pendek. Setiap anak banyak ditekankan untuk bekerja keras guna pencapaian jangka pendek. Dampaknya setiap anak berusaha agar dapat menyelesaikan misi jangka pendek. Iya, mereka berhasil memenangkan setiap kejuaraan jangka pendek, seperti olimpiade.

Bangsa barat beda pula. Setiap anak tidak dipaksakan untuk mencerna semua materi dalam rentan waktu yang pendek. Mereka membiarkan anak mengerti dan paham secara perlahan, namun memastikan itu melekat hingga mengakar. Dasar itu pula yang membuat mereka begitu dalam memahami sebuah persoalan. Kini, kemampuan itu menjadi modal bagi orang-orang barat untuk melahirkan inovasi dan kriativitas. Jadilah orang barat sebagai langganan peraih Nobel.




Referensi

http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-lengkap.html
(07/03/16|18.15)

http://www.katabangdel.com/2015/10/5-perbedaan-karakter-antara-bangsa.html
(07/03/16|19.00)

http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kebudayaan-definisi-para-ahli.html
(07/03/16|19.20)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stock Rom IMO S80 Gunadarma (Full Flashing Firmware lewat PC)

Full Review Imo S80 Gunadarma

Information Technology Service Management